FRASA DALAM UMPATAN


     Frasa adalah suatu gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat non predikatif, berarti hubungan antar kedua unsur yang membentuk frasa tidak berstruktur subjek-predikat atau predikat-objek (Chaer 2007: 222). Frasa terdiri lebih dari sebuah kata dan pembentuk rasa harus berupa morfem bebas dan morfem terikat. Frasa berbeda dengan kata yang tidak bisa diselipi apapun, konstruksi frasa bisa diselipi dengan unsur lain. Jenis frasa dibedakan menjadi 4 macam yaitu frasa eksosentris, frasa endosentris, dan frasa koordinatif, frasa apositif.

Frasa eksosentris

Adalah frasa yang tidak memiliki posisi yang sama dalam suatu elemen (tidak memiliki elemen pusat). Misal dalam kalimat berikut:

“Dia berdagang di pasar

Secara keseluruhan frasa ini dapat mengisi keterangan. Namun baik komponen di dan pasar tidak dapat menduduki fungsi keterangan dalam kalimat (1a) dan (1b) sebab kontruksi tersebut tidak berterima.

(1a) Dia berdagang di

(1b) Dia berdagang pasar

Frasa eksosentris dibedakan menjadi dua jenis yaitu frasa eksosentris direktif dan frasa eksosentris nondirektif. Frasa eksosentris direktif adalah frasa dengan komponen utamanya berupa proposisi, seperti di, ke, dari dan komponen keduanya berupa kata nomina, misal: di pasar, dari kayu dll. Frasa eksosentris nondirektif adalah frasa dengan komponen pertamanya berupa artkulus (kata) yang tidak memiliki arti tapi menjelaskan nomina, seperti: si, sang, para, yang dan komponen keduanya berupa kata nomina, ajektif, verba. Misal si miskin, yang kepalanya botak, dll.

Frasa endosentris

Adalah frasa yang memiliki posisi yang sama dalam suatu elemen atau frasa yang salah satu elemennya dapat menggantikan kedudukan keseluruhannya. Misal dalam kalimat berikut:

(2a) Nenek sedang membaca komik di kamar

(2b) Nenek membaca komik di kamar

Elemen membaca merupakan inti frasa berlaku sebagai komponen atasan, sedangkan elemen sedang sebagai yang membatasi yaitu komponen bawahan. Komponen keduanya yaitu membaca sehingga kalimat (2b) meskipun dihilangkan kata sedang masih berterima.

Dilihat dari kategori intinya dapat dibedakan adanya frasa nomina, frasa verba, frasa adjektiva, frasa numeral.

Frasa koordinatif

Adalah frasa yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih yang sama dan sederajat, serta dapat dihubungkan dengan konjungsi koordinatif. Misal: rumah pekarangan, makin terang makin baik, dua tiga (hari) buruh atau majikan, suami istri.

Frasa apositif

Adalah frasa yang kedua komponennya saling merujuk sesamanya, oleh karena itu urunan komponennya dapat ditukarkan. Misal: Yogya, kota pelajar. Akhmad, teman baikku. Sukarno, presiden pertama RI.

Komentar