KISAH NABI MUHAMMAD, NABI ISA, DAN NABI DAUD

 

KISAH NABI DAUD AS

 

Daud merupakan salah satu keturunan dari Nabi Ibrahim, yaitu tepatnya keturunan ke-12. Beliau termasuk salah satu dari nabi-nabi utama dari kalangan Bani Israil.

Nabi Daud adalah seorang bala tentara yang mampu memenangkan perang Thalut dan Jalut. Setelah kemenangan perang tersebut, Daud diangkat menjadi raja dan Allah pun menganugerahkan hikmah kerajaan yang kuat.

Kisah Nabi Daud yang pertama berawal dari peristiwa perang Thalut dan Jalut. Seperti dilansir dari laman Asy Syariah, Daud merupakan salah satu prajurit dalam pasukan Thalut yang akan berperang menghadapi pasukan Jalut. Pasukan Thalut memang mempunyai keberanian yang tinggi serta siasat perang dan ilmu pengetahuan yang luas. Hal ini juga tercermin di dalam diri Daud.

Meski begitu, pasukan Tahlut tetap berusaha bersabar dan terus memohon pertolongan Allah SWT saat berperang menghadapi pasukan Jalut. Dalam perang tersebut, dengan keberanian yang dimilikinya Daud maju menghadapi Jalut dan membunuhnya. Perlahan tapi pasti, jumlah pasukan Jalut semakin berkurang. Pasukan yang tersisa semakin lemah dan mulai menderita kekalahan. Setelah kekalahan Jalut, Daud kemudian diangkat menjadi raja.

Dalam hal ini, kemudian Allah SWT mengangkat Daud menjadi seorang nabi dan memberikan hikmah kerajaan yang kuat setelah usaha keras yang dilakukan Daud beserta pasukan Thalut lainnya. Bukan hanya itu, Allah juga memberikan Nabi Daud anugerah berupa ketaatan beribadah dan ilmu pengetahuan yang luas. Di sini Allah memberikan sifat awwab kepada Nabi Daud, yaitu seseorang yang mempunyai kesempurnaan pengetahuan tentang Allah SWT. Hal ini seperti yang tercantum dalam QS. Shad ayat 17 :

“Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Dawud yang mempunyai kekuatan. Sesungguhnya dia seorang yang awwab.” (Shad: 17)

Selain diberikan pengetahuan yang luas dan ketaatan beribadah, Allah juga memberikan anugerah Nabi Daud berupa suara yang merdu. KIsah Nabi Daud dengan mukjizat suara yang merdu pun membuat orang-orang yang menjadi menderita sakit menjadi sembuh dan sehat kembali, ketika mendengar lantunan suara merdu Nabi Daud saat membaca kitab Zabur.

Lantunan kitab Zabur yang dinyanyikan merdu oleh Nabi Daud juga membuat air dan angin menjadi di sekitarnya menjadi tenang dan damai. Bahkan dalam hal ini, Allah telah menundukkan burung-burung dan gunung-gunung untuk turut bertasbih memuji Allah bersama Nabi Daud. Ini merupakan suatu mukjizat menakjubkan, yang diberikan Allah kepada Nabi Daud seorang diri tanpa dimiliki oleh siapapun.

“Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan, dan ingatlah hamba Kami, Daud, yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan). Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi, dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Mereka semua amat taat kepada Allah.” (QS. Shaad : 17-19).

Kisah Nabi Daud selanjutnya bercerita tentang kemampuan Nabi Daud yang dapat mendengarkan dan memahami percakapan burung-burung. Pada suatu ketika, Nabi Daud sedang merenung dan mendengarkan suara-suara di sekitarnya. Ia kemudian turut mendengarkan burung-burung yang saling mengoceh. Kemudian Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Daud yang dapat memahami percakapan burung-burung tersebut. sejak saat itu Nabi Daud mampu memahami bahasa hewan-hewan. Beliau pun memperlakukan hewan-hewan dengan penuh kasih sayang. Begitu pula dengan hewan-hewan, mereka pun patuh dan sangat menyayangi Nabi Daud. Allah kemudian juga menganugerahkan kemampuan ini kepada anak Nabi Daud, yaitu Nabi Sulaiman.

Selanjutnya, kisah Nabi Duad yang tidak kalah menarik adalah kemampuannya yang piawai membuat baju besi dan peralatan perang yang kuat. Dari laman Asy Syariah disebutkan, bahwa Allah telah melunakkan besi bagi Nabi Daud dan mengajarinya cara membuat baju besi, perisai, dan alat-alat perang yang kokoh. Atas izin dan anugerah yang diberikan Allah, Nabi Daud menjadi orang pertama yang mampu membuat baju besi dan peralatan perang yang tangguh. Kisah ini seperti tercantum dalam QS Saba ayat 10 – 11.

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Daud, lalu Kami berfirman: “Hai gunung-gunung bacalah tasbih berulang bersama Daud, begitu pula burung-burung, dan besi itu kami jadikan lunak di hadapannya, Buatlah serta tenunkan baju besi, lalu kerjakan amalan yang shaleh, sesungguhnya Aku melihat apa-apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Saba, ayat 10-11).

Itulah beberapa kisah Nabi Daud, seorang mantan prajurit yang diangkat menjadi raja berkat kecerdasan dan keberaniannya. Serta beliau merupakan nabi yang menjadi tauladan bagi seluruh umat muslim untuk taat beribadah kepada Allah.[1]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KISAH NABI ISA AS

Di dalam kitab suci Al-Quran Nabi Isa disebut dengan nama ‘Isa dengan gelar al-Masih dan Ibnu Maryam. Kapasitasnya ialah sebagai hamba dan Rasul Allah, kalimat Allah yang disampaikan kepada Maryam, dan bagian dari Ruh-Nya. Ia lahir tanpa seorang bapak dan merupakan Nabi yang diberikan mukjizat yang tidak dimiliki oleh nabi lainnya.

Nabi Isa as memiliki kesalehan dan ketauhidan yang sangat kuat. Dalam Al-quran Allah SWT menanyakan ketauhidan kepada Nabi Isa as apakah ia mengaku sebagai Tuhan, lalu Nabi Isa as menjawab ia tidak mengaku dan menyuruh umatnya untuk menyembahnya melainkan menyuruh hanya untuk menyembah kepada Allah.

Kisah kelahiran Nabi Isa as. ini digambarkan dalam QS Maryam/19:16 sampai dengan QS Maryam/19:40. Adapun ayat tersebut adalah sebelum lahir Nabi Isa as terjadi peristiwa-peristiwa ganjil yang dialami oleh ibunya yakni Maryam. Di antara peristiwa itu adalah ketika Maryam menyendiri, tiba-tiba datang malaikat Jibril menyerupai manusia, kisah ini diceritakan.

Allah SWT berfirman dalam QS Maryam/19:16 yang berbunyi;

"Dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Alquran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna."

Malaikat Jibril datang untuk mengabarkan kepada Maryam bahwa ia akan dianugerahkan kepadanya seorang anak laki-laki yang suci, hal ini termaktub dalam QS Maryam/19:19, Allah SWT berfirman;

Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci."

Peristiwa Kelahiran Nabi Isa

Semakin hari, usia kandungan Maryam semakin membesar sehingga telah tiba waktunya Maryam melahirkan seorang anak. Dengan rasa sakit, ia memaksakan diri untuk bersandar ke pangkal pohon kurma. Hal ini tergambar di dalam QS Maryam/19:23, Allah SWT berfirman;

"Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, Dia berkata: "Aduhai, Alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan."

Ayat ini menggambarkan bahwa Maryam merasa malu kepada orang lain dengan apa yang telah terjadi kepadanya, karena ia khawatir bencana serta kesedihan akan ia terima setelah melahirkan anak tanpa ayah. Ditambah lagi kesukaran baru, yaitu ia memerlukan air untuk memandikan anaknya, serta memerlukan makanan. Maryam pun merasa semakin sedih.

Melihat kondisi tersebut, Allah mengutus malikat Jibril untuk menghibur Maryam, sehingga ia tidak lagi merasa sedih dengan takdir yang Allah berikan. Dalam QS Maryam/19:24, Allah SWT berfirman;

"Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu."

Jibril menyampaikan pesan dari Allah SWT agar janganlah Maryam bersedih hati bersusah pikiran, karena Allah telah menyediakan air yaitu sebuah anak sungai yang kecil dan airnya jernih.

Kemudian ia disuruh untuk menggoyangkan pohon kurma agar ia dan anaknya dapat memakan dan melanjutkan hidup mereka. Kemudian dilanjutkan dengan QS Maryam/19:26, Allah SWT berfirman;

"Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini."

Cercaan yang Diterima Maryam Dari Kaumnya

Maryam diperintahkan agar ia tidak terlalu memikirkan apa yang telah terjadi, ia diperintahkan makan dan minum atas apa yang Allah swt. anugerahkan kepadanya, dan mengusir kesedihannya, karena Allah swt. telah mensucikan masa depannya, dan membersihkan pencemaran nama baik yang dituduhkan oleh kaumnya terhadap dirinya.

Sehingga mereka yakin dan mengakui bahwa Maryam adalah sosok yang suci lagi bersih dari sifat-sifat yang tercela. Kemudian Maryam membawa Isa as anaknya kepada kaumnya sebagaimana terdapat di dalam QS Maryam/19:27, Allah SWT berfirman;

"Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar."

Mendengar cercaan serta hinaan dari kaumnya, Maryam menunjuk kepada bayinya agar mereka sendiri yang menanyakan hal tersebut kepada anaknya. Mereka pun murka kepada Maryam karena menyangka Maryam mengejek dan mempermainkan mereka. Hal tersebut terdapat dalam QS Maryam/19:29-32, Allah SWT berfirman;

"Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. mereka berkata: "Bagaimana Kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?" Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi, Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.

 

Misi Nabi Isa Sebagai Nabi dan Rasul Allah SWT

Setiap nabi diutus oleh Allah swt. memiliki tujuan atau misi dalam berdakwah. Adapun misi dakwah seorang nabi sesuai dengan situasi dan kondisi umatnya. Nabi Isa as adalah nabi yang melanjutkan risalah kenabian sebelumnya, yakni risalah Nabi Musa as sebagaimana terdapat dalam QS al- Shaf/61: 6, Allah SWT berfirman;

"Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."

Sejak usia enam tahun, Nabi Isa sudah memasuki perguruan Taurat. Ia memahami hukum Taurat lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Pada usia 12 tahun, dia bertanya jawab soal Taurat dengan orang-orang Yahudi yang jauh lebih tua, baik soal hukum sampai soal ketuhanan.

Setelah Nabi Isa as berumur 30 tahun, Malaikat Jibril datang sebagai utusan Allah swt. untuk mengangkat Isa menjadi Rasul Allah, menyambung pelajaran yang pernah diajarkan rasul-rasul sebelumnya dan memberi kabar kepada manusia tentang kedatangan seorang nabi terakhir yakni Nabi Muhammad SAW.

Dalam Alquran tidak dijelaskan kapan Nabi Isa as diangkat menjadi nabi, dan di mana tempatnya. Akan tetapi, perintah kenabian Nabi Isa as dikenal sejak ia lahir dan sejak ia berbicara kepada Bani Israil ketika masih dalam buaian. Seperti yang terdapat dalam QS Maryam/19:30, Allah SWT berfirman;

Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi."

 

Mengabarkan Kedatangan Nabi Muhammad SAW

Salah satu tujuan Nabi Isa as yakni memberitakan bahwa dikemudian hari akan diutus oleh Allah SWT seorang rasul, yakni Nabi Muhammad SAW yang dibekali sebuah Kitab Suci (Al-quran) yang berisi ajaran-ajaran Allah swt. yang membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya yang akan disampaikan kepada manusia. Dalam QS as-Shaf/61:4, Allah SWT berfirman;

"Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."

Nabi Isa semakin berani mengoreksi para ulama Yahudi yang dianggap menyeleweng dalam ajaran Taurat. Dalam berdakwa Nabi Isa as terkenal sebagai seseorang yang sering berkelana (berpindah-pindah) tempat untuk membawa kabar gembira akan keselamatan. Di perjalanan Nabi Isa as melarang pengikutnya membawa tongkat, bekal, uang dan senjata.

Nabi Isa Menyiarkan Agama yang Benar dan Meluruskan Penyelewengan

Misi Nabi Isa as dalam berdakwah adalah menyiarkan agama yang benar, membongkar akan kesalahan dan kesesatan pendeta Yahudi yan telah jauh menyimpang dari ajaran Nabi Musa as yang sebenarnya.

Bahkan terbukti kepada Nabi Isa as bahwa mereka telah lupa dengan ajaran-ajaran yang diberikan Nabi Musa dalam kitab suci Taurat. Sudah banyak pula yang tidak kenal kepada Allah SWT, Nabi Isa as menyampaikan kehadirannya memerintahkan untuk menyembah Allah SWT Hal tersebut diungkap dalam QS az-Zukhruf/43: 63-64, Allah SWT berfirman:

"Dan tatkala Isa datang membawa keterangan Dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat10 dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku". Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu Maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus."

 

Mukjizat Nabi Isa Alaihis Salam

Mukjizat yang dimiliki para nabi sebagai pemberian dari Allah SWT untuk menghadapi para penentangnya, dan memperlihatkan kebenaran kerasulan serta kenabiannya, sehingga ajaran yang dibawanya dapat diterima umat manusia, baik pada masa nabi maupun sesudahnya. Adapun mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Isa as yaitu;

1.      Dapat berbicara dengan manusia saat masih dalam buaian.

Hal ini terjadi ketika ibunya datang kepada kaumnya dan mereka menuduh Maryam berzina, kemudian Nabi Isa as. berbicara yang pada saat itu masih dalam buaian. Inilah mukjizat Nabi Isa as. yang tampak pertama kali. Hal ini terdapat dalam QS Maryam /19:30-31, Allah SWT berfirman:

"Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi, Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup."

2.      Menciptakan sesuatu dari tanah liat menyerupai burung.

3.      Dapat menyembuhkan orang sakit dan menyembuhkan orang buta.

4.      Menghidupkan orang mati.

5.      Berjalan di permukaan air. Menurut ahli kisah al-tsalabi menceritakan bahwa Nabi Isa as dapat berjalan diatas permukaan air dan tidak tenggelam. Mukjizat ini tidak diceritakan dalam Alquran.

6.      Dapat memberitahu manusia tentang apa yang mereka makan dan apa yang mereka simpan di rumahnya.

7.      Mengukuhkan dengan sebutan roh kudus (roh suci)[2]


 

KISAH NABI MUHAMMAD SAW

Kisah Nabi Muhammad pertama datang dari riwayat kelahiran Nabi Muhammad sendiri. Seperti diketahui, kelahiran Nabi Muhammad bertepatan dengan peristiwa pasukan gajah yang tengah berusaha merobohkan Ka’bah.

Pada saat itu, Allah mengirimkan burung-burung ababil untuk menjatuhkan batu-batu pembawa wabah penyakit kepada pasukan Gajah yang sedang berupaya menghancurkan tempat suci dan bersejarah umat Islam, Ka’bah.

Di tahun Gajah inilah, Nabi Muhammad lahir di Makkah, dan besar sebagai anak yatim karena Ayah Nabi Muhammad, Abdullah telah wafat sebelum Nabi Muhammad lahir. Nabi Muhammad dididik dan dibesarkan oleh seorang ibu yang mulia, yaitu Aminah.

Setelah beberapa waktu bersama sang ibu, kemudian Nabi Muhammad dibesarkan oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthalib. Namun tak berselang lama, setelah dua tahun bersama sang kakek tercinta, Nabi Muhammad harus rela ditinggalkan kakek yang turut membesarkannya.

Pada usia delapan tahun setelah kepergian sang kakek, Nabi Muhammad kemudian diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Meskipun hidup fakir atau kesulitan dalam mencukupi kebutuhan hidup, namun Abu Thalib adalah seorang dermawan yang rajin berbagi dan bersedekah kepada sesama.

Meskipun dalam keadaan sulit, namun Nabi Muhammad dapat tumbuh dan berkembang dengan baik bersama pamannya.[3]

Nabi Muhammad Mendapatkan Wahyu Pertama

Setalah peristiwa kelahiran, kisah Nabi Muhammad berikutnya yang patut menjadi teladan adalah peristiwa diturunkannya wahyu pertama dari Allah kepada Nabi Muhammad. Sebelum dijadikan seorang Rasul, Allah pun telah memberikan anugerah keistimewaan kepada Nabi Muhammad.

Salah satunya adalah wajahnya yang bersinar terang, mampu mengalahkan sinar rembulan. Ini dikatakan sebagai tanda kebesaran Allah yang menunjukkan nabi terakhir dengan kemuliaan dan kedudukan yang tinggi.

Selain karunia wajah yang bersinar, Rasulullah juga diberikan wahyu pertama yang sungguh luar biasa dari Allah SWT. Menjelang diturunkannya wahyu pertama, Rasulullah mendapatkan sebuah mimpi di mana Malaikat Jibril datang menghampirinya.

Nabi Muhammad pun merenung dan memikirkan mimpi yang dialaminya, dengan menyendiri di Gua Hira. Kemudian di tempat itulah, Nabi Muhammad diperlihatkan Allah bahwa mimpi yang dialaminya benar adanya.

Pada saat itu, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah dan menurunkan wahyu pertama yang diberikan Allah SWT. Saat itulah, Allah menurunkan ayat dari QS Al-Alaq 1 – 4, yaitu sebagai berikut :

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq, 1-4)

Setelah peristiwa itu, Nabi Muhammad pulang dengan perasaan takut. Namun di sinilah waktu di mana kisah kerasulan Nabi Muhammad dimulai.

Di mana Nabi Muhammad sebagai utusan terakhir yang akan membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia.

Kisah Nabi Muhammad berikutnya yang tidak kalah menarik untuk disimak adalah kisah perjalanan dakwah yang dilakukan secara diam-diam. Setelah mendapatkan wahyu pertama, Nabi Muhammad kemudian mulai melakukan dakwah secara rahasia atau sembunyi-sembunyi.

Khadijah, Abu Bakar Al-Shiddiq dan Zaid bin Haritsah, Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib, dan Bilal bin Rabah, merupakan orang-orang yang menjadi pengikut pertamanya. Setelah beberapa tahun melakukan kegiatan dakwah secara rahasia, kemudian Allah memberikan perintah untuk berdakwah secara terang-terangan.

Perintah ini seperti yang tercantum dalam QS Al-Hijr ayat 94 yaitu sebagai berikut : “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”

Peristiwa Isra Miraj’ juga termasuk perjalanan penting dari Kisah Nabi Muhammad yang bermakna dan mempunyai pesan mendalam. Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad ini bermula ketika istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib wafat.

Meninggalnya dua orang penting dalam hidup Nabi Muhammad ini terjadi pada tahun ke-11 kepemimpinan Nabi Muhammad.

Tahun tersebut merupakan tahun yang menyedihkan bagi seorang Nabi Muhammad. Ia harus kehilangan istri tercinta yang selalu mendampingi serta pamannya yang telah mengasuh sejak kecil.

Namun setelah peristiwa itu, Allah mengutus Malaikat Jibril untuk mendampingi Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Perjalanan ini disebut juga dengan Isra Miraj’.

Isra di sini ketahui sebagai perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa, menuju langit ke-7 yang disebut dengan Miraj’. Pada peristiwa inilah, Rasulullah mendapatkan perintah sholat 5 waktu yang wajib ditunaikan seluruh umat muslim.

Kisah Nabi Muhammad berikutnya yang tidak boleh dilupakan adalah peristiwa wafatnya utusan Allah paling akhir ini. Konon, Nabi Muhammad menderita sakit yang dialami selama beberapa bulan. Setelah melewati penyakitnya, Nabi Muhammad dikabarkan meninggal dunia.

Pada saat terjadinya peristiwa menyedihkan itu, sahabatnya Abu Bakar sedang tidak berada di Madinah. Kemudian setelah diberitahu, beliau segera datang ke rumah Aisyah dan mengucapkan pidato, yaitu sebagai berikut :

“Ketahuilah, barang siapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad kini telah mati, dan barangsiapa menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah tetap senantiasa hidup tidak akan pernah mati.”

Kemudian beliau pun mengucapkan firman Allah dalam QS Az-Zumar ayat 30 :“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).”

Pada saat itulah, seluruh umat muslim berduka dan harus merelakan suri tauladan yang tidak lelah mengajarkan kebaikan dalam menjalani kehidupan. Peristiwa ini akan selalu dikenang umat muslim sebagai peristiwa besar dan bersejarah dari perjalanan seorang yang memiliki segala sifat baik dan kemuliaan.[4]

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Rahimsyah. 2016. Kisah Nyata 25 Nabi dan Rasul. Surabaya : Media Pustaka.

https://www.merdeka.com/jateng/kisah-nabi-muhammad-saw-perjalanan-lahir-hingga-wafatnya-utusan-allah-kln.html

https://www.merdeka.com/jateng/kisah-nabi-daud-seorang-raja-yang-cerdas-dan-perkasa-bersuara-merdu-kln.html

https://www.merdeka.com/jatim/kisah-nabi-isa-alaihis-salam-menurut-kitab-suci-al-quran-kln.html?page=4

 


 



[1] https://www.merdeka.com/jateng/kisah-nabi-daud-seorang-raja-yang-cerdas-dan-perkasa-bersuara-merdu-kln.html

[2] https://www.merdeka.com/jatim/kisah-nabi-isa-alaihis-salam-menurut-kitab-suci-al-quran-kln.html?page=4

[3] https://www.merdeka.com/jateng/kisah-nabi-muhammad-saw-perjalanan-lahir-hingga-wafatnya-utusan-allah-kln.html

[4] Rahimsyah. Kisah Nyata 25 Nabi dan Rasul. Surabaya : Media Pustaka, 2016. hlm. 87

Komentar